Rabu, 06 Januari 2021

MIKROMETER SEKERUP

 

Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda berukuran kecil dengan tingkat presisi yang cukup tinggi. Ketelitian mikrometer sekrup bisa mencapai 0,01 mm.  Mikrometer Sekrup ini ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuan bernama Willaim Gascoigne dimana saat itu sangat dibutuhkan sebuah alat yang lebih baik dan lebih persisi selain dari jangka sorong

Fungsi alat ukur mikrometer skrup adalah sama seperti fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian alat ukur mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada jangka sorong.

Mikrometer sekrup pada umumnya digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda yang ukurannya kecil. Seperti dijelaskan sebelumnya, alat ini memiliki kepresisian 10x lipat dari jangka sorong sehingga dapat mengukur benda yang lebih kecil tepatnya pada ketelitian 0,01 mm.

Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup

1.  Poros Tetap

Poros tetap merupakan bagian mikrometer sekrup yang berfungsi untuk menahan benda yang sedang diukur. Benda yang akan diukur diletakkan di antara poros tetap dan poros geser.

2.    Poros Geser

Poros geser adalah bagian dari mikrometer sekrup yang berfungsi sebagai penekan benda saat diukur. Sesuai dengan namanya, poros geser bisa digeser menyesuaikan dengan ukuran benda yang sedang diukur.

3.    Pengunci

Pengunci adalah bagian dari mikrometer sekrup yang berfungsi untuk mengunci poros geser. Jika sudah dikunci, poros geser tidak akan bergerak, sehingga pengamat bisa melihat hasil pengukuran.

4.    Skala Utama

Nah, skala utama ini adalah bagian yang sering kamu lihat saat menggunakan mikrometer sekrup. Bagian ini berfungsi untuk menunjukkan ketebalan utama benda yang satuannya mm.

5.    Skala Nonius

Skala nonius adalah skala tambahan atau skala putar. Skala nonius berfungsi sebagai skala penambah pada skala utama. Bagian ini adalah bagian yang tidak bisa kamu temukan pada penggaris, mistar, atau meteran karena nilainya sangat kecil.

6.    Pemutar

Pemutar adalah bagian mikrometer sekrup yang berfungsi untuk memutar ke kiri atau ke kanan suatu poros geser.

7.    Bingkai

Bingkai merupakan bagian mikrometer sekrup yang berbentuk seperti huruf C. Bingkai terbuat dari logam yang cukup tebal dan kuat. 


Cara menggunakan mikrometer
Prinsip kerja mikrometer sekrup adalah menggunakan suatu sekrup untuk memperbesar jarak yang terlalu kecil untuk diukur secara langsung menjadi putaran suatu sekrup lain yang lebih besar dan dapat dilihat skalanya.
  1. Memastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
  2. Membuka rahang dengan cara memutar skala putar ke kiri.
  3. Memasukkan benda yang akan diukur panjangnya di bagian rahang.
  4. Putar kembali skala putarnya sampai terdengar bunyi “klik”.
  5. Memutar pengunci sampai skala putar tidak bisa bergerak.
  6. Membaca hasil pengukuran.

Untuk membaca nilai pada mikrometer sekrup ada 2 bagian yang harus diperhatikan yaitu :

1. Skala Utama
    Terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya yang berada pada bagian atas. Dan nilai tengah :       1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm, dan seterusnya yang berada dibagian bawah
2. Skala Putar atau nonius
    Terdiri atas skala 1 sampai dengan 50. Setiap skala putar atau skala nonius berputar mundur 1kali          putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga dari logika tersebut dapat diperoleh 1 skala       putar = 1/100 mm = 0,01 mm

Cara membaca hasil pengukuran mikrometer

1.    Yang pertama silahkan letakkan mikrometer sekrup satu arah sehingga bisa dilihat dengan jelas.

2.   Baca skala utama dari mikrometer tersebut, dibagian atas garis menunjukkan angka bulat mm seperti 1 mm dan seterusnya, sedangkan pada garis skala bawah menunjukkan bilangan 0.5 mm.

3.   Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi selbung luar atau skala nonius telah melewati angka “5” di bagian atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm. Dikarenakan terlewati 5 strip di atas garis horizontal dan 6 strip di bawah garis horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm

4.  Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm

5.    Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78mm. Hasil ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm.


lihat contoh di bawah :



Contoh soal :
1. Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter bola kecil dengan hasil sebagai berikut.
    berapakah diameter bola kecilnya?

Berdasarkan gambar dihasilkan:

Skala nonius = 16 x 0,01 = 0,16 mm

Hasil Pembacaan Alat = skala utama + skala nonius

= 8 mm + 0,16 mm

= 8,16 mm

Jadi, diameter bola kecilnya adalah 8,16 mm.

2. Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda dengan hasil sebagai berikut.
    berapakah diameter benda tersebut ?



Berdasarkan gambar dihasilkan:

Skala nonius = 27 x 0,01 = 0,27 mm

Hasil Pembacaan Alat = skala utama + skala nonius

= 3.5 mm + 0,27 mm

= 3.77 mm

Jadi, diameter bola kecilnya adalah 3.77 mm.


3. Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda dengan hasil sebagai berikut.

    berapakah diameter benda tersebut ?


Berdasarkan gambar dihasilkan:

Skala nonius = 30 x 0,01 = 0,30 mm

Hasil Pembacaan Alat = skala utama + skala nonius

= 4  mm + 0,30 mm

= 4.30 mm

Jadi, diameter bola kecilnya adalah 4.30 mm.

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar