SIFAT
BAHAN PENGHANTAR
Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan arus
listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Bahan penghantar dapat
digolongkan menjadi tiga bagian:
a. Penghantar bentuk padat;Tembaga
,aluminium,baja.
b. Bentuk Cair (elektrolit) termasuk jenis air
raksa,asam sulfat,perak nitrat.
c. Bentuk gas,gas neon,gas argon,gas krypton.
Sifat-sifat yang
dimiliki oleh penghantar:
1. Sifat
kelistrikan.
TABEL TAHANAN JENIS
Nama bahan |
Tahanan jenis |
Perak Tembaga Cobalt Emas Aluminium Wolfram Seng Kuningan Nikel Platina Nikelin Baja Timbal |
0,016 0,0175 0,022 0,022 0,03 0,05 0,06 0,07 0,079 0,1 0,42 0,13 0,21 |
2. Sifat mekanis
Bahan penghantar harus mempunyai sifat mekanis yang baik,kekuatan tegangan tariknya harus cukup tinggi, terutama untuk hantaran diatas tanah. Sebagai contoh adalah penghantar tembaga setengah keras yang memiliki tahanan jenis 0,0185 ohm dengan tegangan tarik putus 41 kg/mm².
3. Sifat kimia
Korosi dan pemburaman adalah perubahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan bahan,dan khususnya adalah bahan logam.
4. Sifat thermis
Bahan akan mengalami perubahan volume apabila terjadi perubahan suhu dan hal ini juga akan mempengaruhi nilai tahanan jenis. Besar tahanan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan ;
Ro = Besar tahanan mula-mula dalam satuan ohm
R = Besar tahanan akhir dalam satuan ohm
to = Suhu mula- mula dalam derajat celcius (C°)
t = Suhu akhir dalam derajat celcius (C°)
α = Koefisien suhu tahanan
1/58 = 0,017241
ohm mm² / m pada 20°C
Atau sama dengan daya
hantar sekurang-kurangnya :
58 siemens = 100 % IACS
(IACS = International
Annealed Copper Standard).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar