Kamis, 24 September 2020

SIFAT BAHAN PENGHANTAR

 

SIFAT BAHAN PENGHANTAR

 

 Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Bahan penghantar dapat digolongkan menjadi tiga bagian:

a. Penghantar bentuk padat;Tembaga ,aluminium,baja.

b.  Bentuk Cair (elektrolit) termasuk jenis air raksa,asam sulfat,perak   nitrat.

c. Bentuk gas,gas neon,gas argon,gas krypton.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh penghantar:

1.    Sifat kelistrikan.

    Bahan penghantar yang paling baik adalah bahan yang mempunyai tahanan jenis yang paling kecil.Tembaga adalah jenis penghantar yang paling baik setelah perak.akhir-akhir ini juga banyak digunakan aluminium dan baja sebagai penghantar walaupun tahanan jenisnya agak besar.

TABEL TAHANAN JENIS

Nama bahan

Tahanan jenis

Perak

Tembaga

Cobalt

Emas

Aluminium

Wolfram

Seng

Kuningan

Nikel

Platina

Nikelin

Baja

Timbal

 

0,016

0,0175

0,022

0,022

0,03

0,05

0,06

0,07

0,079

0,1

0,42

0,13

0,21

 

    Dari tabel yang kita lihat,semakin kecil tahanan jenis suatu bahan penghantar,berarti semakin baik daya hantar listriknya. Namun ada juga jenis penghantar lain, yakni Penghantar tembaga setengah keras (BCC ½ H = Bare Copper Conductor Half Hard) memiliki nilai tahanan jenis 0,0185.
2.      Sifat mekanis
        Bahan penghantar harus mempunyai sifat mekanis yang baik,kekuatan tegangan tariknya harus cukup tinggi, terutama untuk hantaran diatas tanah. Sebagai contoh adalah penghantar tembaga setengah keras yang memiliki tahanan jenis 0,0185 ohm  dengan tegangan tarik putus 41 kg/mm².
3.     Sifat kimia
        Korosi dan pemburaman adalah perubahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan bahan,dan khususnya adalah bahan logam.
4.     Sifat thermis
        Bahan akan mengalami perubahan volume apabila terjadi perubahan suhu dan hal ini juga akan mempengaruhi nilai tahanan jenis. Besar tahanan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

R = Ro { 1 + α  (t-To)}
Keterangan ;
Ro = Besar tahanan mula-mula dalam satuan ohm
R = Besar tahanan akhir dalam satuan ohm
to = Suhu mula- mula dalam derajat celcius (C°)
t    = Suhu akhir dalam derajat celcius (C°)
α   = Koefisien suhu tahanan

        Bahan penghantar yang banyak dipakai adalah tembaga dan aluminium. Tembaga yang digunakan dari jenis tembaga elektrolitis dengan kemurnian 99,9%. Demikian juga dengan aluminium bahan yang digunakan sekurang-kurangnya 99,5% dan daya  hantar telah dibakukan yaitu tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm²/m pada 20 °.
Tahanan jenis tembaga lunak untuk tahanan listrik telah dibakukan,yaitu tidak boleh melebihi :

1/58 = 0,017241 ohm  mm² / m pada 20°C

Atau sama dengan daya hantar sekurang-kurangnya :

                             58 siemens = 100 % IACS

(IACS = International Annealed Copper Standard).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar