MENENTUKAN
TATA LETAK KOMPONEN INSTALASI PENERANGAN BANGUNAN SEDERHANA
Dalam pemasangan suatu instalasi listrik terdapat prosedur
ditentukan yang telah ditetapkan, diantaranya harus dibuat gambar rencana
berdasarkan denah bangunan yang akan
dipasang instalasi. Spesifikasi dan syarat-syarat permintaan pemesan yang menguraikan
hal-hal yang harus dipenuhi pelaksana, dan batas waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan ayat 401 B3 menjelaskan tentang batasan dan
macam-macam gambar yang harus
direncanakan sehubungan dengan pemasangan instalasi listrik adalah :
a. Gambar situasi, meliputi letak bangunan yang akan dipasang dan
rencana penyambungan jaringan PLN
b. Denah rumah, terdiri dari : rencana penempatan peralatan
listrik, seperti titik lampu, sakelar, kotak-kontak, PHB, dan sebagainya;
rencana penyambungan peralatan listrik
dengan alat pelayannya, seperti akelar dengan lampu, motor dan pengasutnya, dan
lain -lain; data teknis perlatan yang akan dipasang, dan sebagainya.
c. Diagram instalasi garis
tunggal, yang menjelaskan : diagram PHB, beban terpasang, ukuran dan jenis
penghantar, dan sistem pentanahan.
d. Gambar rincian keterangan, mencakup : ukuran fisik, cara pemasangan
alat listrik, cara pemasangan kabel,
dan cara kerja alat kontrolnya
A. Gambar
situasi
Gambar situasi meliputi situasi
bangunan dari jalan raya, jalan kampung (gang), mata angin, alamat lengkap
serta jarak dari sumber listrik atau tiang listrik
Gambar. Denah Situasi
Rumah Tinggal Sederhana
B. Denah
rumah
Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui
terlebih dahulu gambaran secara umum keadaan dari suatu ruangan yang akan
dipasang instalasi listrik tersebut.
Dari sini maka akan lebih mudah mengatur tata letak komponen serta penentuan
titik -titik cahaya dan titik kontak sesuai dengan kebutuhan ruangan.
C. Diagram
instalasi garis tunggal
Merupakan gambar denah ruang
lengkap dengan rencana instalasi penerangan dan tenaganya
D. Gambar
rincian keterangan
Untuk menentukan
jumlah kawat penghantar yang dipasang dalam suatu instalasi, maka
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
-
merencanakan terlebih dahulu beberapa titik cahaya yang akan
dipasang.
-
Tentukan cara pelayanan titik cahaya yang akan dipasang, misalnya
dipasang dua
buah titik cahaya yang akan
dilayani dari satu tempat yang sama.
-
Pilih komponen serta cara pelayanan yang efektif untuk titik-titik
cahaya yang akan dipasang..
-
Buat gambar diagram pengawatan agar memudahkan di dalam membuat
detail gambar instalasi.
-
Tentukan cara pemasangan yang akan digunakan,
Jumlah titik beban yang boleh dihubungkan dalam satu rangkaian
akhir fasa-satu dengan pemutus tenaga atau pengaman lebur, ditentukan dalam
ayat 412 A1, dimana untuk kabel rumah jenis NYA dalam pipa, (lihat tabel)
- jumlah titik beban a dibatasi oleh beban maks di kolom 2,
sehubungan dengan kemungkinan perluasan kemudian hari beban maks kira-kira 80 %
dari kemampuan hantar arus NYA yang tercantum
dalam tabel
- Instalasi domestik dengan beban campuran atau kotak-kontak sampai
dengan 16A saja, hanya boleh diamankan dengan pengaman lebur murni atau pemutus
tenaga jenis lambat sampai 10 A, atau dengan
pemutus tenaga jenis cepat sampai dengan 16 A.
Dari tabel dijelaskan bahwa pada instalasi dengan NYA 1,5
mm
sama sekali tidak
boleh dip asang kotak-kontak, sekurang-kurangnya digunakan NYA 2,5 mm2. Nilai nominal pengaman dalam kolom 3 adalah nilai maksimum
yang diperbolehkan. Jika pada rangkaian akhir terdapat kotak -kontak dengan
kemampuan hantar arus yang lebih rendah
dari nilai nominal pengaman, maka pengamanannya harus disesuaikan dengan kemampuan
hantar arus kontak.
Berdasarkan tabel maka berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut
:
a. Jika ada 2 – 6 rangkaian akhir dengan NYA 2,5 mm2 dalam pipa, maka jumlah titik beban yang boleh dihubungkan dengan rangkaian akhir adalah
:
- Maksimal 15 titik beban, berupa lampu saja, lampu, kotak-kontak
dinding, atau hanya kotak-kontak dinding saja asalkan kemampuan hantar arus
tiap kotak- kontak dinding tidak melebihi 16 A
- Maksimum hanya satu titik beban, kalau berupa kotak-kontak dinding
dengan kemampuan hantar arus lebih dari 16 A
b. Jika ada 2 – 6 rangkaian akhir dengan NYA 4 mm2 dalam pipa, maka jumlah titik beban yang boleh
dihubungkan dengan rangkaian akhir adalah :
- Maksimal 30 titik beban, berupa lampu saja, lampu, kotak-kontak
dinding, atau hanya kotak-kontak dinding
saja asalkan kemampuan hantar arus tiap kotak- kontak dinding tid ak melebihi
16 A
- Maksimum hanya 3 titik beban, kalau berupa kotak-kontak dinding
dengan kemampuan hantar arus lebih dari 16 A
c. Jika ada 2 – 6 rangkaian akhir dengan NYA 4 mm2 dalam pipa, maka jumlah titik beban yang boleh dihubungkan dengan rangkaian akhir adalah
:
- Tidak terbatas, kalau hanya terdiri atas lampu saja dan jumlah
beban maksimumnya tidak melebihi 16 A, berarti maksimum 3520 VA untuk tegangan 220 V
- Maksimal 20 titik beban, berupa lampu saja, lampu, kotak-kontak
dinding, atau hanya kotak-kontak dinding saja asalkan kemampuan hantar arus
tiap kotak- kontak dinding tidak melebihi 16 A
- Maksimum hanya satu titik beban, kalau berupa kotak-kontak
dinding dengan kemampuan hantar arus lebih dari 16 A
d. Jika ada 2 – 6 rangkaian akhir dengan NYA 4 mm2 dalam pipa, maka jumlah titik beban yang boleh dihubungkan dengan rangkaian akhir adalah
:
- Tidak terbatas, kalau hanya terdiri atas lampu saja dan jumlah
beban maksimumnya tidak melebihi 20 A, berarti maksimum 4400 VA
untuk tegangan 220 V
- Maksimal 30 titik beban, berupa lampu saja, lampu, kotak-kontak
dinding, atau hanya kotak-kontak dinding saja asalkan kemampuan hantar arus
tiap kotak- kontak dinding tidak melebihi 16 A
- Maksimum hanya 3 titik beban, kalau berupa kotak-kontak dinding
dengan kemampuan hantar arus lebih dari
16 A
Gambar Instalasi Listrik
Gambar instalasi listrik secara umum dibagi dua bagian yaitu :
menurut tujua dan Cara menggambar. Pembagian gambar menurut tujuan meliputi :
- Diagram yang sifatnya menjelaskan : diagram dasar, diagram
lingkaran arus, dan diagram instalasi
- Diagram Pelaksanaan, yaitu : diagram pengawatan dan dan diagram
saluran
- Gambar Instalasi
- Gambar situasi
Sedangkan pembagian menurut cara mengambar dibedakan berdasarkan kepada : cara
menggambar dengan garis tunggal dan cara mengambar dengan garis
ganda.
a. Diagram Dasar
Diagram dasar dimaksudkan untuk menjelaskan cara kerja suatu
instalasi secara elementar gambar dibawah memperlihatkan diagram dasar suatu
perlengkapan hubung bagi (PHB) yang digambar dengan cara disederhanakan dan secara
terperinci.
b. Diagram Lingkaran Arus
Diagram lingkaran arus berguna untuk menjelaskan cara
kerja suatu rangkaian, merencanakan suatu
rangkaian yang rumit dan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi pada
rangkaian. Diagram lingkaran arus digambarkan dengan saklar selalu bergerak dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas, seperti
terlihat pada gambar
c. Diagram instalasi
Pada gambar instalasi harus disertai dengan diagram instalasi.
Diagram instalasi ini memberikan gambaran hubungan dengan meter listrik, jumlah
beban yang harus
dilayani, jenis kabel, dan kapasitas pengaman yang
harus dipasang pada instalasi sebenarnya. Contoh diagram instalasi dapat dilihat pada
gambar
d. Diagram Garis Ganda dan
Diagram Tunggal
Diagarm garis tunggal biasanya disebut digram perencanaan
instalasi listrik, sedangkan diagram
garis ganda disebut diagram pelaksanaan. Diagram garis tunggalditerapkan pada
instalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung – gedung sederhana hingga gedung besar/brtingkat dan juga pada diagram
panel bagi danrekapitulasi beban. Contoh diagram garis tunggal dapat dilihat
pada gambar 1.9.
Denah dan diagram garis ganda