Selasa, 21 September 2021

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

 KOMPONEN-KOMPONEN INSTALASI LISTRIK


Komponen Pokok Instalasi 
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak macamnya, untuk memudahkan bagi siswa / instalatir komponen tersebut dikelompokan : 
1. Bahan Penghantar 
2. Kotak Kontak 
3. Fiting 
4. Saklar 
5. Pengaman 
6. Peralatan Pelindung 
Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 
a. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal. 
b. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan system instalasi listrik. 
c. Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi norma

1. bahan penghantar
Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Bahan penghantar dapat digalongkan menjadi tiga bagian:

a.     Penghantar bentuk padat;Tembaga ,aluminium,baja.
b.  Bentuk Cair (elektrolit) termasuk jenis air raksa,asam sulfat,perak   nitrat.
c.     Bentuk gas,gas neon,gas argon,gas krypton.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh penghantar:

1.      Sifat kelistrikan.

Bahan penghantar yang paling baik adalah bahan yang mempunyai tahanan jenis yang paling kecil.Tembaga adalah jenis penghantar yang paling baik setelah perak.akhir-akhir ini juga banyak digunakan aluminium dan baja sebagai penghantar walupun tahanan jenisnya agak besar.

Tabel 1.  Tahanan Jenis Penghantar  

Nama bahan

Tahanan jenis

Perak
Tembaga
Cobalt
Emas
Aluminium
Wolfram
Seng
Kuningan
Nikel
Platina
Nikelin
Baja
Timbal
0,016
0,0175
0,022
0,022
0,03
0,05
0,06
0,07
0,079
0,1
0,42
0,13
0,21

Dari tabel yang kita lihat,semakin kecil tahanan jenis suatu bahan penghantar,berarti semakin baik daya hantar listriknya. Namun ada juga jenis penghantar lain, yakni Penghantar tembaga setengah keras (BCC ½ H = Barch Copper Conductor Half Hard) memiliki nilai tahanan jenis 0,0185.

Kabel instalasi berselubung Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa diantaranya : 

  1.  Lebih mudah dibengkokan 
  2. Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam 
  3. Sambungan dengan alat pemakai dapat ditiup lebih rapat 
Beberapa pengertian huruf yang digunakan pada kode kabel disusun dalam nomenklatur kabel diantaranya adalah : 

N : kabel standar dengan penghantar tembaga 
NA : kabel standar dengan penghantar aluminium 
Y : Isolasi atau selubung PVC 
F : Perisai kawat baja pipih 
R : Perisai kawat baja bulat 
Gb : Spiral pita baja 
re : penghantar padat bulat 
rm : penghantar bulat kawat banyak 
se : penghantar padat bentuk sektor 
sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor

contoh 2.1 NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral pita baja. Jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-masing 120 mm2 , dan tegangan kerja nominal 0,6/1 kV. Salah satu jenis kabel instalasi berselubung adalah kabel jenis NYM, dimana kabel ini memiliki penghantar tembaga polos bersiolasi PVC dengan luas penampang 1,5 mm2 – 10 mm2 dan penghantarnya kawat tunggal. Untuk penampang 16 mm 2 ke atas penghantarnya terdiri atas sejumlah kawat yang dipilin menjadi satu. Kemampuan menghantar arusnya dari kabel NYM ini dapat dijelaskan pada tabel 2.2. Tbel 2.2 ini berlaku untuk semua kabel instalasi yang berisolasi dan berselubung PVC termasuk kabel fleksibel dengan penghantar tembaga suhu maksimum 70OC pada suhu keliling 30OC. 


Tabel 2.  Kemampuan hantar arus kabel instalasi berisolasi dan berselubung PVC

Sedangkan warna selubung luar kabel PVC telah dibakukan sebagaimana ayat 720 G1 seperti dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.  Warna selubung luar kabel PVC


 2. Kontak Listrik
a. Kotak-kontak (stop kontak) Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sunber listrik ini diperoleh dari hantaran fasa dan netral yang berasal dari PLN. Kotak kontak dipasang dengan ketinggian dari lantai  125 cm  - 150 cm. Jika dipaang kurang dari etinggian tersebut maka kotak kotak harus dilengkapi dengan pelindung.  Simbol dan jenis kotak kontak dapat dilihat pada gambar.


. b. Kontak Tusuk
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan
Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain : 
a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada disebelah kanan (ayat 206 B4). 
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5) 
c. Kotan-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4) 
d. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran pengaman (ayat 321 B1 sub b4) 
e. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman, tidak boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak tegangan rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4) 
f. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat dipindahpindah (ayat 511 A9 sub c) 
g. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6)

2. Sakelar 
Sakelar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik. Sakelar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain : 
a. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat bantu 
b. Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan, dan perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan aman. 
c. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar atau pemisah bergerak harus tidak bertegangan (ayat 206 B1). d. Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya berat (ayat 206 B1). 
e. Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).
f. Jarak pemasangan ketingian dari lantai 125 cm - 150 cm

 Simbol ,lambang dan konstruksi dari berbagai jenis sakelar ini dapat dilihat pada gambar  


Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan menjadi : sakelar kontak, sakelar tumpuk atau sakelar paket, sakelar sandung, sakelar tuas, dan sakelar giling. Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat penghubungnya), dapat dikelompokkan menjadi : sakelar putar, sakelar balik, sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol tekan. Jika ditinjau dari hubungan dan jenis alat penghubung, sakelar dibedakan menjadi : sakelar tunggal, sakelar dwi-kutub (kutub ganda), sakelar tri-kutub, sakelar seri, sakelar tukar dan sakelar silang







Minggu, 19 September 2021

PERANGKAT HUBUNG BAGI (Komponen)

Komponen panel kontrol listrik 

Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Setiap beban motor listrik berdaya besar diindustri selalu dilengkapi dengan panel kontrol listrik. Guna mengoperasikan motor listrik dimana motor listrik dapat dikendalikan dari dekat maupun jauh diperlukan alat kontrol sebagai penghubung sekaligus sebagi pengatur. Agar motor dan alat kontrolnya dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, banyak faktor yang harus dipertimbangkan baik mesin maupun alat kontrolnya. Komponen-komponen  panel listrik, meliputi: Pengaman listrik, Kontaktormagnit, Time delay, Push botton, Overload, Lampu indikator, Transformator, alat ukur listrik.

1. Pengaman
Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya arus pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang pada rangkaian pengendali atau rangkaian pengawatan. 
Pengaman listrik NFB digunakan untuk pengaman induk, MCB 1 Fasa digunakan untuk pengaman rangkaian pengendali dan MCB 3 Fasa untuk pengaman rangkaian pengawatan
MCB atau pemutus tenaga berfungsi untuk memutuskan rangkaian apabila ada arus yamg mengalir dalam rangkaian atau beban listrik melebihi dari kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan lainnya. Pemutus tenaga ada yang  untuk satu phase dan ada yang untuk 3 phase. Untuk 3 phase terdiri dari tiga buah pemutus tenaga 1 phase yang disusun menjadi satu kesatuan



 Thermal Over Load/saklar termis selalu dipasang seri dengan beban yang berfungsi sebagai pengaman. Apabila terjadi kelebihan beban, hubung singkat atau gangguan lainnya yang mengakibatkan naik arus secara otomatis, saklar termis akan bekerja memutuskan arus listrik dengan beban sehingga keamanan beban terjaga.
Adapun saklar termis bekerja atas dasar panas. Saklar termis ini dibuat dari dua logam yang disatukan yang dikenal dengan bimetal yang masing-masing mempunyai koefisien muai yang berbeda (yang satu mudah memuai dan yang lainya tidak mudah memuai). Dengan demikian apabila kena panas akibat arus listrik melewati ketentuan, plat bimetal akan membengkok menjauhi plat yang tidak mudah memuai akhirnya plat tidak sambung, dan apabila arus yang mengalir normal atau panas normal maka plat tersebut akan ke posisi semula yang akhirnya arus listrik akan mengalir lagi.
Pemilihan termorelai, yang harus diperhatikan:
a)   Kemampuan hantar arus (KHA)
b)   Tegangan kerja nominal
c)    Nilai nominal arus beban lebih (seting arus beban lebih).
Termorelai hanya mempunyai kontak bantu saja dan diagram kontak-kontak termorelai diberi penomoran seperti berikut:
·     Kontak  nomor 95-96  disebut kontak pembuka (NC)
·     Kontak  nomor 97-98  disebut kontak penutup (NO)
·     Kontak nomor 95–96–98 disebut kontak tukar (NO/NC)



 



2. Kontaktormagnet
Kontaktormagnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan elektromagnetis digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load).  Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak Utama  (NO) yang diberi nomor terminal 1-2, 3-4 dan 5-6. dan kontak bantu  dengan nomor terminal 13-14 (NO) dan seterusnya serta 21-22 (NC) dan seterusnya. Kontak utama pada terminal 1-3-5 dihubungkan ke sumber energi dan terminal 2-4-6 dihubungkan ke beban (load). Kontaktormagnit pabrikan terdiri dari beberapa kontak diantaranya: 3NO+1NO; 3 NO+1NO 1NC; 3 NO+2NO 2NC. Untuk kemampuan arusnya dapat memilih dengan kemampuan arus 10 A; 15 A; 25 A; 30A; 50 A dll
Untuk memilih kontaktor harus memperhatikan beberapa hal:
a)      Tegangan kerja
b)      Besarnya daya
c)       Kemampuan hantar arus (kontaknya)
d)      Jumlah kontak bantu yang dimiliki.




          

3. Time Delay Relay (TDR)
TDR atau Relai penunda waktu digunakan untuk memperoleh periode waktu yang dapat diatus/sistel menurut kebutuhan. Setelah distel ia tidak boleh dirubah sampai pada saat yang ditentukan, posisinya akan berubah sendiri.

                               
                                                                                                   soket TDR


                                               
Apabila arus listrik mengalir pada terminal 2 dan 7(kumparan) dan waktu sudah diatus maka posisi semula titik 3–1 dan 6–8 terbuka sedangkan titik 4–1 dan titik 5-8 tertutup. Setelah waktunya sudah tercapai maka posisi sekarang menjadi: titik 3–1 dan  6-8 menutup dan titik 4–1 dan 5–8 membuka. Posisi tersebut akan tidak berubah, kecuali aliran listriknya terputus posisinya kembali ke semula.

4. Tombol
Saklar tekan/tombol (push button), ada dua macam yaitu tombol tekan normally open (NO) dan tombol tekan normallly close (NC). Konstruksinya tombol tekan  ada beberapa jenis, yaitu jenis tunggal ON dan OFF dibuat secara terpisah dan ada juga yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk ON dan OFF tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan tunggal terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda terdiri dari empat terminal. Tombol bekerja pada saat tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.



Tata letak komponen komponen kontrol
a.    Pemasangan komponen
1.    Letak komponen MCB dan kontaktor terpasang dari kanan dengan jarak 0–15 mm dari tepi kanal
2. Penyusunan komponen tidak terbalik posisinya
3.    Pemasangannya semua komponen harus sesuai dengan ukuran tata letak dengan toleransi 5 mm,             misalnya kanal dengan kanal, rel omega dengan kanal atas dan bawah dan sebagainya
4.    Pemasangan semua komponen harus kuat, rapi.
5.    Pemasangan terminal dengan urutan terminal  utama sebelah kiri dan terminal kontrol sebelah kanan     terminal utama.

b.    Pengawatan
1.    Gunakan sepatu kabel pada terminal-terminal: MCB, MC, TOR, dan komponen terminal  I/O
2.    Semua sambungan pada semua komponen harus kuat
3.    Mengunakan warna kabel harus sesuai PUIL dan rapi, pada  kabel pada pintu harus dibungkus dengan spiral plastik dan ditempel pada pintu panel dengan isolasi perekat
4.    Perlu label setiap komponen
5.    Kabel PE pada pintu dan landasan panel harus kuat.

c.    Sambungan rangkaian
1.    Rangkaian sumber daya
     Rangkaian pengaman baik pada F0, F1 , F2 harus sesuai dengan fungsinya
2.  Rangkaian utama
    Rangkaian ini harus kuat dengan penghantar yang sesuai PUIL dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
3.  Rangkaian Kontrol
    Rangkaian kontrol tidak dapat terbalik. Rangkaian  kontrol harus terpisah dengan rangkaian utama. Semua komponen pada rangkaian kontrol harus sesuai dengan fungsinya.
4.  Rangkaian indikator
    Rangkaian indikator harus berfungsi sebagai indikator sesuai rencana