KOMPONEN-KOMPONEN INSTALASI LISTRIK
Komponen Pokok Instalasi
Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam
suatu rangkaian instalasi listrik. Dalam pemasangan instalasi listrik banyak macamnya,
untuk memudahkan bagi siswa / instalatir komponen tersebut dikelompokan :
1. Bahan Penghantar
2. Kotak Kontak
3. Fiting
4. Saklar
5. Pengaman
6. Peralatan Pelindung
Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik , harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi normal.
b. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan system
instalasi listrik.
c. Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi norma
1. bahan penghantar
Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Bahan penghantar dapat digalongkan menjadi
tiga bagian:
a. Penghantar bentuk
padat;Tembaga ,aluminium,baja.
b. Bentuk Cair (elektrolit)
termasuk jenis air raksa,asam sulfat,perak
nitrat.
c. Bentuk gas,gas neon,gas
argon,gas krypton.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh penghantar:
1.
Sifat kelistrikan.
Bahan penghantar yang paling baik adalah
bahan yang mempunyai tahanan jenis yang paling kecil.Tembaga adalah jenis
penghantar yang paling baik setelah perak.akhir-akhir ini juga banyak digunakan
aluminium dan baja sebagai penghantar walupun tahanan jenisnya agak besar.
Nama bahan
|
Tahanan jenis
|
Perak
Tembaga
Cobalt
Emas
Aluminium
Wolfram
Seng
Kuningan
Nikel
Platina
Nikelin
Baja
Timbal
|
0,016
0,0175
0,022
0,022
0,03
0,05
0,06
0,07
0,079
0,1
0,42
0,13
0,21
|
Dari tabel yang kita lihat,semakin kecil tahanan jenis suatu bahan penghantar,berarti semakin baik daya hantar listriknya. Namun ada juga jenis penghantar lain, yakni Penghantar tembaga setengah keras (BCC ½ H = Barch Copper Conductor Half Hard) memiliki nilai tahanan jenis 0,0185.
Kabel instalasi berselubung Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa diantaranya :
- Lebih mudah dibengkokan
- Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam
- Sambungan dengan alat pemakai dapat ditiup lebih rapat
N : kabel standar dengan penghantar tembaga
NA : kabel standar dengan penghantar aluminium
Y : Isolasi atau selubung PVC
F : Perisai kawat baja pipih
R : Perisai kawat baja bulat
Gb : Spiral pita baja
re : penghantar padat bulat
rm : penghantar bulat kawat banyak
se : penghantar padat bentuk sektor
sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor
contoh 2.1
NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV
Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk
sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral pita
baja. Jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-masing 120 mm2
, dan
tegangan kerja nominal 0,6/1 kV.
Salah satu jenis kabel instalasi berselubung adalah kabel jenis NYM, dimana
kabel ini memiliki penghantar tembaga polos bersiolasi PVC dengan luas penampang
1,5 mm2
– 10 mm2 dan penghantarnya kawat tunggal. Untuk penampang 16 mm
2
ke
atas penghantarnya terdiri atas sejumlah kawat yang dipilin menjadi satu.
Kemampuan menghantar arusnya dari kabel NYM ini dapat dijelaskan pada tabel 2.2.
Tbel 2.2 ini berlaku untuk semua kabel instalasi yang berisolasi dan berselubung PVC
termasuk kabel fleksibel dengan penghantar tembaga suhu maksimum 70OC pada suhu
keliling 30OC.
Tabel 2. Kemampuan hantar arus kabel instalasi berisolasi dan berselubung PVC
a. Kotak-kontak (stop kontak)
Kotak kontak merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan listrik
yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sunber listrik ini diperoleh
dari hantaran fasa dan netral yang berasal dari PLN. Kotak kontak dipasang dengan ketinggian dari lantai 125 cm - 150 cm. Jika dipaang kurang dari etinggian tersebut maka kotak kotak harus dilengkapi dengan pelindung. Simbol dan jenis kotak kontak
dapat dilihat pada gambar.
. b. Kontak Tusuk
Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik yang
dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan
Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain :
a. Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada
disebelah kanan (ayat 206 B4).
b. Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus
dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)
c. Kotan-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)
d. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran pengaman (ayat
321 B1 sub b4)
e. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak pengaman, tidak
boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak tegangan
rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4)
f. Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat dipindahpindah (ayat 511 A9 sub c)
g. Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang
dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6)
2. Sakelar
Sakelar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik.
Sakelar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
a. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat bantu
b. Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan, dan
perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan aman.
c. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar atau pemisah bergerak harus tidak
bertegangan (ayat 206 B1).
d. Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya berat (ayat 206 B1).
e. Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang dihubungkannya,
tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).
f. Jarak pemasangan ketingian dari lantai 125 cm - 150 cm
Simbol ,lambang dan konstruksi dari berbagai jenis sakelar ini dapat dilihat pada gambar
Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan menjadi : sakelar kontak, sakelar
tumpuk atau sakelar paket, sakelar sandung, sakelar tuas, dan sakelar giling. Sedangkan
ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat penghubungnya), dapat dikelompokkan menjadi :
sakelar putar, sakelar balik, sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol tekan.
Jika ditinjau dari hubungan dan jenis alat penghubung, sakelar dibedakan menjadi :
sakelar tunggal, sakelar dwi-kutub (kutub ganda), sakelar tri-kutub, sakelar seri, sakelar
tukar dan sakelar silang